Wednesday, August 19, 2009

Project Alpha, start!

"Coba nulis novel ah!" begitu pikiran saya suatu waktu. Sebenarnya sudah lama saya ingin mengeksplorasi sisi kegemaran saya yang ini, tapi selalu terhalang berbagai hal (alaaah, bilang aja malas! hehehe). Akhirnya beberapa minggu lalu saya tekadkan untuk mulai menulis. Dan diputuskan untuk menamai proyek ini "Project Alpha". Nama proyek novel, sekaligus judulnya. Kenapa Alpha, ya pengen aja! hehehe.... Ehm, ehm, serius, karena ini pertama kali saya menulis untuk memuaskan diri saya sendiri. Eh, sebenarnya kedua ding, blog ini sebagai yang pertama. Tapi blog ini kan untuk kepentingan penyaluran ekpresi diri, sedangkan novel ini sebagai pemuas imajinasi saya. Bingung? Sama, saya juga.

Awalnya ada dua tema yang menarik, satu tema dunia fantasi antah berantah, yang kedua sci-fi, science fiction. Sama-sama fantasi, tapi yang kedua lebih nyata. Bukan nyata dalam artian sebenarnya, tapi tetap saja nyata. Ya gitu deh kira-kira :P. Awalnya saya coba kerjakan yang fantasi, tapi kemudian saya putuskan untuk tidak saya lanjutkan. Kenapa? Karena alurnya jadi terlalu mirip dengan manga karya Clamp yang berjudul RG-Veda. Para pecinta Clamp pasti tahu manga ini. Keren! Ehm, malah ngelantur. Balik ke topik. Saya putuskan terlalu mirip RG-Veda, walau tidak sama plek, tapi masih satu aliran. Too depresing! Akhirnya stop, dan saya memulai tema kedua, sci-fi.

Awal-awal semangat menggebu, menulis lancar, ide bermunculan, menunggu untuk digali dan dijahit rapi menjadi satu kesatuan utuh bernama plot. Saat baru mencapai kira-kira 15 halaman, saya baru sadar, ternyata menulis novel itu capek banget! Membuat satu adegan, bisa menghabiskan dua-tiga halaman, full writing. Deskripsinya itu lho, banyak bener!! Gila. Ternyata, capek! Tapi saya tidak menyerah, saya lanjutkan terus. Saat ini hampir 30 halaman, Times New Roman 12, spasi satu, kertas A4.

Kemudian kesadaran lain muncul, ternyata menyambungkan adegan dan merangkai plot itu susah ya! Hehehehe... dasar manusia, ngeluh terus. Well, namanya juga manusia :P. Tapi saya tidak menyerah. Karena saat ini saya masih belum bisa menentukan bagaimana plot akan saya jalin muter-muter, akhirnya saya putuskan untuk menulis tiap plot dan adegan sebagai bagian terpisah, untuk kemudian saya satukan. Dengan ini, jadi lebih mudah, karena saya bisa menarik ulur plot. Fiuh, satu masalah teratasi.

Dan halangan klasik pun kembali. Rasa malas menerpa tiba-tiba, seperti gelombang menghantam karang di pantai. Duar.... Hehehehe... klasik beut dah! Tidak! Saya tidak boleh kalah! Saya harus terus menulis! Dan saya pun terus menulis. Semangat!

Semangat, cek. Sistem penulisan, cek. Tema, cek. Tapi kok idenya habis ya? Waduh, bagaimana ini? Saya kehabisan ide untuk dimasukkan ke novel ini... Ada sih, beberapa ide, tapi rencananya hendak saya masukkan ke seri berikutnya (ya ela, yang ini aja lom kelar, udah mikirin kelanjutannya... cape due....). Aw, aw, aw.... pusing deh saya.... Ada yang bisa bantu kasi ide????

0 comments: