Sunday, February 22, 2009

Berburu Lirik Lagu

Beberapa waktu lalu saya bertemu album berjudul Pruzhinki, oleh t.A.T.u. & Rammstein. Album ini beredar sudah lama, tahun 2004, tetapi memang tidak masuk ke pasar Indonesia. Dari sekian lagu yang ada di dalamnya, ada satu lagu yang menarik perhatian saya, judulnya Polchasa Bez Tebya (Very Sad Mix). Terjemahan literalnya adalah Half an Hour. Lagu ini bernada sendu, dengan ketukan yang cukup lambat, sesuai dengan judulnya, Very Sad Mix. Lagu ini menarik, sebab memadukan nada manis dari piano dengan petikan garang gitar listrik.

Karena ingin tahu lirik dan artinya, perburuan lirik saya dimulai. Saya coba mengetikan judul lagu dan penyanyi di mesin pencari, dan mengklik tombol untuk memulai pencarian. Setelah memilih tautan hasil pencarian yang disediakan, saya membuka beberapa situs yang menyediakan lirik berbagai lagu. Dari situ, ternyata lagu Polchasa Bez Tebya merupakan versi Rusia dari 30 Minute. Setelah bertemu liriknya, lalu saya coba bandingkan dengan lagunya. Wops, ternyata bukan. Lirik yang saya dapat memang lirik Polchasa Bez Tebya, namun bukan versi t.A.T.u & Rammstein. Dan pencarianpun dilanjutkan.

Tadi malam, saya iseng mencoba melakukan pencarian melalui situs tempat berbagi video. DI situ (seperti biasa) terdapat banyak sekali hasil pencarian. Namun ada satu video yang menarik perhatian saya. Di video tersebut terdapat pengantar dari si pengunggah, yang isinya menjelaskan bahwa lagu Polchasa Bez Tebya versi t.A.T.u & Rammstein merupakan versi mix dari dua lagu milik t.A.T.u dan Rammstein. Lagu ini merupakan lagu remix dari lagu Rammstein berjudul Ohne Dich (terjemahan literaturnya Without You) dan lagu t.A.T.u Polchasa Bez Tebya. Jadi lagu ini menggunakan nada Polchasa Bez Tebya dengan lirik Ohne Dich. Ternyata.

Akhirnya. Dengan berbekal informasi baru ini, saya kembali melakukan pencarian. Kali ini lirik lagu Ohne Dich. Setelah memilih dan membuka satu tautan, saya lalu cek lagi dengan lagunya. Dan kali ini lirik sesuai dengan lagu. Oh ya ampun. Ternyata. Pantas saja selama ini tidka ketemu, ternyata saya salah kata kunci. Sial.

Di situs tempat saya mendapatkan lirik tersebut, mereka menyediakan terjemahan bahasa Inggris dari lirik Ohne Dich tersebut (lagu Ohne Dich merupakan lagu berbahasa Jerman). Setelah saya baca, ternyata lagu tersebut memiliki syair yang romantis. Berikut ini lirik lagunya:

Ohne Dich

Mit dir stehen die Sekunden
Lohnen nicht

Auf den Ästen in den Gräben
ist es nun still und ohne Leben
Und das Atmen fällt mir ach so schwer
Weh mir, oh weh
Und die Vögel singen nicht mehr

Ohne dich kann ich nicht sein
Ohne dich
Mit dir bin ich auch allein
Ohne dich
Ohne dich zähl ich die Stunden ohne dich
Mit dir stehen die Sekunden
Lohnen nicht ohne dich


Terjemahan ke bahasa Inggrisnya:

Without You

I'm going to go into the fir trees
There where I last saw her
But the evening is throwing a cloth upon the land
and upon the ways behind the edge of the forest
And the forest it is so black and empty
Woe is me, oh woe
And the birds sing no more

Without you I cannot be
Without you
With you I am alone too
Without you
Without you I count the hours without you
With you the seconds stand still
They aren't worth it

On the branches in the ditches
it's now silent and without life
And breathing becomes oh so hard for me
Who is me, oh who
And the birds sing no more

Without you I cannot be
Without you
With you I am alone too
Without you
Without you I count the hours without you
With you the seconds stand still
They aren't worth it without you


Saya benar-benar tidak mengira, grup seperti Rammstein mempunyai lagu dengan syair seromantis ini. Romantis tapi sedih. Wew... Tapi lega rasanya. Dan setelah mendapat lirik dan terjemahannya, saya jadi makin suka lagu ini. Hahahahaha....

Wednesday, February 18, 2009

Review Pardus 2008.2 Canis Aureus

Pendahuluan
Setelah tulisan sebelumnya membahas mengenai installasi dan login pertama kali, kali ini saya ingin melakukan review secara keseluruhan dari linux Pardus.

Saya melakukan installasi sistem ke dua mesin, yang satu komputer desktop, sedangkan mesin kedua adalah komputer jinjing keluaran salah satu vendor lokal. Adapun spesifikasinya adalah sebagai berikut:
Spesifikasi komputer yang digunakan:
Prosesor Intel Pentium 4 506 2,6 GHz
Motherboard ECS 865GV
VGA Onboard Intel Extreme II (865G)
RAM 512 Mb
Harddisk Seagate 160 Gb SATA

Spesifikasi komputer jinjing yang digunakan:
Prosesor Intel Dual Core 1,6 GHz
Chipset 965
VGA Onboard 965
RAM 1 Gb
Harddisk Samsung 120 Gb


Installasi dilakukan pada partisi sebesar 10 Gb untuk Sistem dan Home (EXT3), 1 Gb Swap, dengan partisi data dalam bentuk FAT32, NTFS, dan EXT3.

Sedangkan kebutuhan minimal Pardus (Pardus 2007) sendiri adalah:
- CPU Minimal 1200 MHz (Intel atau AMD)
- 256 MB RAM (direkomendasikan 512 MB)
- CD-ROM (4x atau lebih)
- 4 GB harddisk kosong

Pardus 2008 yang lebih baru dan stabil memiliki kebutuhan perangkat keras yang hampir sama.

Kesan
Installasi
Installasi berjalan cukup cepat. Langkah-langkahnya cukup mudah dan dapat dimengerti bahkan oleh pemula sekalipun, walaupun pada tahap pembagian partisi harddisk, saya tetap menyarankan pemula agar didampingi oleh orang yang lebih berpengalaman. Sayangnya, saat pembagian partisi, Pardus tidak menyediakan pilihan untuk membuat partisi lain. YALI hanya menyediakan pilihan untuk partisi sistem, home, swap, dan data. Mungkin hal ini dikarenakan pengembang Pardus yang ingin membuat partisi yang cukup sederhana untuk pemula. Saya sendiri lebih suka memisahkan partisi BOOT (/boot) dan TMP (temporary, /TMP) pada partisi terpisah. Tidak ada tahap pemilihan paket, YALI akan langsung menginstall semua paket yang sudah dipilih sebelumnya. Sekali lagi, mungkin hal ini dilakukan untuk menyederhanakan proses installasi dan memudahkan pemula, namun saya pribadi lebih suka melakukan pemilihan paket sendiri, maupun mengurangi paket-paket yang saya kurang sukai maupun kurang saya butuhkan.

Booting
Proses booting sistem berjalan sangat cepat. Bukan membesar-besarkan, tetapi pada kenyataannya memang benar-benar cepat. Dari berbagai macam distribusi desktop atau all-usage yang pernah saya coba, Pardus merupakan desktop dengan booting tercepat. Seperti Ubuntu, Pardus menyembunyikan detail booting, walaupun kita tekan tombol escape (ESC). Sama seperti proses booting, login desktop KDE 3.5 (pilihan default Pardus) juga berjalan dengan cepat.

Saat pertama kali login, kita akan disuguhi Kaptan Welcome Wizard, yang akan menuntun kita melakukan konfigurasi dasar sistem (seperti pada tulisan saya terdahulu). Tampilannya cukup bagus, namun menurut saya biasa saja, karena wisaya seperti ini dapt pula kita jumpai pada installasi beberapa distro linux lain seperti Fedora maupun Mandriva.

Desktop dan Sistem



Sistem cukup ringan, bahkan untuk komputer desktop lawas saya. Desktop default adalah KDE 3.5 yang terbaru. Secara pribadi, saya lebih menyukai KDE dari pada GNOME karena kelengkapan fiturnya. Namun saya kurang suka dengan KDE 4 yang sangat berat. Untuk komputer lawas seperti yang saya punya, KDE 3.5 sudah cukup. Secara umum, KDE yang ada di Pardus berjalan cukup ringan. Relatif lebih ringan dibandingkan Mandriva, walau masih kalah ringan dengan distro-distro turunan Slackware. Sejauh ini, KDE paling ringan saya temui di Vector Linux. Menu yang digunakan secara default adalah KDE Classic, namun anda dapat menggantinya dengan Kick Off dengan melakukan klik kanan menu.

Gambar latar bawaan Pardus menurut saya cukup. Pardus membawa beberapa gambar Canis Aureus, sejenis Leopard (macan tutul) Turki yang terancam punah. Gambar yang lain cukup menarik, dengan warna-warna sederhana. Tema yang dipergunakan sendiri merupakan tema default KDE. Yang menarik, repositori Pardus menyediakan tema tambahan bernama "La Ora" yang merupakan tema default Mandriva Linux. Ditambah lagi adanya skema warna jingga, semakin menambah susana Mandriva saat dipadukan dengan tema "La Ora". Padahal, skema warna jingga bergaya Mandriva ini lekat dengan YALI, pada saat installasi sistem. Sayang sekali tema warna ini tidak dibawa lebih lanjut ke sistem, padahal warna jingga yang dipergunakan tampak segar, dan menarik.
Ikon-ikon yang digunakan Pardus bukan ikon asli KDE 3.5. Pardus memiliki tema ikon sendiri yang cukup menarik. Untuk dekorasi jendela, Pardus menambahkan sebuah tema yang cukup menarik, yaitu Crystall. Dekorasi ini bening, sehingga menampilkan gambar latar. Mirip dengan milik sistem operasi Microsoft Vista. Belum sebagus efek bening milik Emerald, namun cukup menarik. Secara keseluruhan, tampilan desktop Pardus cukup menarik.

Eksekusi program berjalan sesuai kesukaan saya: click and run. Hampir tanpa delay, kecuali untuk software besar atau berat seperti OpenOffice.org, Firefox, The GIMP, dll. Namun yang saya kurang suka adalah Konqueror yang menampilkan berkas gambar langsung di jendelanya, bukan dengan jendela software lain. Jadi saya harus secara manual mengganti setting untuk hal tersebut, yang sialnya tidak ada di Kaptan. Dan jeleknya lagi, KDE control Center juga hilang. Jadi saya harus mengganti setting dengan klik kanan file. Agak merepotkan.

Software dan Paket



Pilihan software yang disertakan cukup beragam. Baik bawaan KDE 3.5 seperti Amarok, JuK, KSCD, KDEPIM, dsb, hingga software non-KDE seperti MPlayer, Firefox, The GIMP, OpenOffice,org, dll. Menurut saya cukup, walau terjadi pilihan yang berlebih, misalnya, JuK dan Amarok mempunyai fungsi yang sama. Lalu ada Kaffein dan MPlayer, serta GMPlayer untuk memutar file video. Mungkin hal ini untuk memberikan pilihan kepada pengguna. Secara keseluruhan, software yang disertakan cukup memadai untuk pemakaian desktop sehari-hari. Managemen berkas yang dipergunakan (Konqueror) dapat membaca dan menulis berkas ke partisi dalam format NTFS, jadi untuk anda yang masih menggunakan dual-boot atau masih menyisakan partisi dalam format Windows XP, dapat berlega hati.

Repositori default (repositori dengan dukungan Pardus) cukup. Jika anda menginginkan software sehari-hari, mungkin repo default sudah cukup, namun jika menginginkan software alternatif, anda harus menambah sendiri repositori Contrib. Repositori ini tidak mendapat dukungan Pardus. Dan kebetulan software kesukaan saya tidak ada di repositori default, jadi saya terpaksa menambahkan repositori Contrib. Untuk repositori Contrib sendiri, kelengkapan paketnya cukup baik. Masih dibawah Mandriva atau OpenSUSE, namun cukup bervariasi dan lengkap.

Paket-paket lain yang tersedia dalam repositori Pardus cukup menarik. Untuk anda yang menyukai permainan, Pardus menyediakan berbagai macam permainan, mulai dari yang sederhana hingga yang membutuhkan perangkat keras seperti Sauerbraten, Urban Terror, atau World of Padman. Ada juga permainan balap seperti Torcs, Trigger, dan Mania Drive. Permainan ini tidak kalah bagus dengan permainan berbayar di Windows. Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai permainan yang disediakan Pardus, anda dapat mengikuti tautan ini. Aplikasi favorit saya, Comix dan Exaile juga disertakan. Jadi untuk kelengkapan paket, anda dapat tenang, karena paket-paket yang disediakan Pardus cukup banyak.





Installasi paket cukup cepat. Saat saya mencoba menginstall sebuah paket, saya menemukan ukuran paket yang harus saya unduh berukuran lebih kecil dari paket yang sama di distro lain. hal ini mungkin karena penggunaan kompresi LZMA. PiSi dan Package Manager secara otomatis akan memilih dependensi penting yang dibutuhkan saat kita melakukan installasi suatu paket. Baik PiSi maupun Package Manager, keduanya dapat berjalan dengan ringan dan cepat. Menyenangkan sekali.



Codec
Pardus sepertinya tidak mempunyai masalah dengan codec propiertary. Hal ini terbukti dengan kemampuan memainkan berbagai format propiertary secara out of the box. Anda dapat memainkan mp3, avi, flv, divx, xvid, dan berbagai format lain dengan aplikasi multimedia yang disertakan Pardus, tanpa harus melakukan installasi codec lagi. Bahkan Pardus dapat memainkan DVD baik dengan enkripsi maupun tanpa enkripsi. Firefox yang disertakan juga sudah dilengkapi dengan codec Flash, jadi anda dapat menikmati situs berbasis flash, seperti Youtube.



3D Desktop
Secara default, Pardus tidak menyertakan 3D Desktop. Untuk menikmati Compiz-Fusion, pengguna diharuskan melakukan installasi sendiri lewat Package Manager (GUI) atau PiSi (CLI). Caranya cukup mudah. Sebelumnya, pastikan repositori Contrib sudah anda aktifkan, sebab Compiz-Fusion merupakan paket komunitas

Saya melakukan installasi Compiz-Fusion untuk melihat seberapa ringan paket tersebut berjalan. Installasi mudah sekali, namun saya sarankan melakukan installasi lewat PiSi (CLI) daripada lewat Package Manager. Saat melakukan installasi dari PiSi, Compiz-Fusion dapat berfungsi dengan baik, namun saat lewat Package Manger, terjadi crash di Compiz-Fusion. Saat saya nyalakan, maka Compiz-Fusion hasil install lewat GUI tidak melakukan load window-manager secara otomatis. Jadi saat kita membuka program, maka dekorasi pinggiran jendela program (sekeliling jendela, termasuk tombol tutup, minimalkan, dan maksimalkan) tidak akan muncul. Akibatnya kita harus melakukan load ulang dengan Compiz-Fusion Icon di tray ataupun dengan CCSM (Compiz Config System Manager). Selain itu, compiz-fusion juga tidak mau jalan secara otomatis. Tidak terlalu parah, namun cukup mengganggu.

Efek 3D di komputer lama saya cukup berat. Hal ini bertolak belakang dengan sistem yang ringan. Berbeda dengan komputer jinjing, yang memang memiliki spesifikasi yang lebih tinggi, dimana 3D Desktop-nya berjalan dengan mulus. Jadi untuk komputer lawas saya, Compiz-Fusionnya saya matikan, dan saya hapus. Sayang sekali, sedangkan Compiz-Fusion pada distro lain yang pernah saya coba (Mandriva, PCLiuxOS, Slackware, Ubuntu, Kubuntu, Ubuntu ME, Ubuntu Studio, Granular), tetap dapat berjalan dengan ringan.

Konfigurator dan Panel Kontrol



Secara umum, saya menyukai distro dengan konfigurator yang terpusat. Jadi dengan menjalankan satu panel kontrol, kita dapat mengakses berbagai konfigurator baik sistem amuapun perangkat keras. Hal ini untuk memudahkan pencarian dan konfigurasi.
Secara garis besar, Pardus memiliki panel kontrol yang cukup baik. Kita dapat melakukan konfigurasi sistem dan perangkat keras dengan TASMA. Walaupun bila dilihat dari isinya, TASMA berisi berbagai konfigurator bawaan KDE ditambah konfigurator Pardus sendiri, namun menurut saya, TASMA sudah cukup baik.

Satu hal yang cukup mengganggu adalah hilangnya konfigurator bawaan KDE yang biasa dijumpai pada KDE Control Center. Memang ada TASMA yang berfungsi sebagai konfigurator, namun masih ada beberapa konfigurator bawaan KDE yang hilang. Setelah saya coba periksa, sebenarnya konfigurator bawaan KDE ini masih ada, namun memang sengaja tidak ditampilkan. Mungkin untuk lebih menyederhanakan konfigurator. Untuk mengakalinya, silakan klik kanan menu dan pilih menu editor. Edit satu menu, lalu simpan. Maka menu KDE (klasik) akan menampilkan satu sub menu baru berupa lost and found yang berisi semua aplikasi (termasuk konfigurator) yang tidak dimunculkan secara default oleh Pardus.

Deteksi Perangkat Keras dan Driver
Untuk komputer lawas saya, semua hardware dikenali dengan baik. Namun monitor saya dipasang pada resolusi yang lebih besar dari standar, jadi saya harus mensetting ulang agar sesuai dengan resolusinya. Dan seperti beberapa distro linux yang pernah saya coba, volume disetting pada volume yang terlalu kecil, sehingga saya harus mengkonfigurasi ulang volume sistem saya. Untuk komputer jinjing saya, semua dikenali dengan baik sekali. Layar widescreen saya, hingga wifi saya yang menggunakan chipset Atheros dikonfigurasi dengan baik. Biasanya, chipset wifi saya harus menggunakan ndiswrapper agar dapat berjalan baik, sebab driver yang disediakan komunitas linux sering kali tidak dapat digunakan. Untuk modem 3G yang saya gunakan, Pardus dapat mengenalinya dengan sempurna sebagai Huawei E160G, sehingga saya dapat menggunakannya dengan KPP. Dalam hal deteksi dan driver perangkat keras, Pardus saya acungi jempol.



Dokumentasi dan Manual
Untuk dukungan dokumen dari Pardus sendiri, menurut saya Pardus memiliki wiki yang baik sekali. Lengkap. Anda dapat mencari berbagai How To's, Manual, Tips, langkah-langkah dan sebagainya dengan mudah melalui wiki pardus, situs, hingga forumnya. Di sisi ini, saya mengacungkan jempol untuk Pardus. Mulai dari langkah installasi, menambah repositori, installasi 3D Desktop hingga tweaking sistem dapat anda jumpai dengan mudah. Untuk pemula, hal ini sangat membantu. Apalagi semuanya diatur dengan rapi, sehingga memudahkan pencarian. Hal yang mengganggu adalah situs Pardus yang tidak menyediakan bahasa selain bahasa Turki. Padahal isi situs ini cukup baik dan lengkap. Memang masih bisa diakali dengan menggunakan Google Translate, namun tetap saja hasil terjemahannya masih ada yang terasa janggal. Sayang sekali. Alternatif lain adalah mengakses forum global-nya, yang tidak semenarik versi Turkinya. Untuk wiki-nya, Pardus menyediakan delapan bahasa termasuk Turki dan Inggris.

Penutup
Kelebihan:
- Pardus mampu menghadirkan kelengkapa yang baik tanpa mengorbankan performa. Kebutuhan minimal perangkat kerasnya juga tidak terlalu besar.
- Pilihan softwarenya cukup lengkap.
- Dokumentasi yang lengkap dan rapi.
- Booting dan Shutdown sistem berjalan sangat cepat, jauh lebih cepat dibanding sistem linux lainnya.
- Menggunakan KDE 3.5

Kekurangannya:
- paket dalam repositori Contrib masih kurang banyak.
- 3D Desktop terlalu berat untuk komputer lawas (untuk pecinta 3D Desktop).
- situs tidak menyediakan bahasa selain Turki.
- Installer YALI tidak menyediakan pilihan untuk memilih paket yang akan diinstall.
- Installer YALI saat partisi tidak menyediakan pilihan untuk membuat partisi lain.

Kesimpulannya, Pardus Linux ini menarik dan layak untuk dicoba, terutama bagi anda yang sudah bosan dengan sistem yang besar dan berat. Dan tidak menutup kemungkinan dapat menggantikan sistem operasi Linux anda yang sekarang.


Berikutnya: Konfigurasi modem 3G dan Installasi Compiz-Fusion di Pardus Linux!

Blogged with the Flock Browser

Tuesday, February 17, 2009

Kaptan Welcome Wizard

Tulisan ini akan membahas login pertama dari Pardus. Setelah selesai installasi sistem Pardus, anda akan dibawa oleh Kaptan Welcome Wizard untuk mengkonfigurasi beberapa hal, seperti jaringan (network), desktop, dan lain-lain. Sebenarnya langkah ini serupa dengan fasilitas di beberapa distribusi linux lain, seperti Mandriva dan Fedora, dimana saat kita login pertama kali, kita akan disuguhi wisaya serupa.
Kaptan merupakan semacam panel kontrol untuk mengkonfigurasi beberapa bagian sistem. Kaptan sendiri terdiri dari konfigurator milik KDE ditambah beberapa kanfigurator buatan Pardus. Tampilannya cukup bagus, wisayanya cukup mudah untuk diikuti.
Di bawah ini dapat dilihat tangkapan layar langkah-langkah Pardus Welcome Wizard.
Inilah halaman awal Pardus Welcome Wizard. Disini dapat dibaca kata pengantar dari tim Pardus.

Anda dapat mengklik tombol Next. Halaman berikutnya adalah pengaturan tetikus (mouse). Anda dapat memilih berbagai pilihan sesuai kesukaan anda.

Halaman berikutnya adalah pilihan posisi panel. Ada beberapa pilihan bawaan dari Pardus. Jika anda kurang suka, anda dapat menkostumisasi sendiri nantinya dengan Kaptan.

Di sini anda ditawari pilihan jumlah desktop virtual anda. Seperti yang anda ketahui, linux memiliki kemampuan membuat beberapa desktop.

Pada halaman ini, anda dapat memilih gambar latar, baik warna, gambar bawaan Pardus, maupun gambar milik anda sendiri. Dan jangan khawatir, pilihan ini masih dapat diganti lagi nantinya.

Anda dapat menentukan setting dari jaringan anda di halaman ini. Jika anda belum berencana mensetting jaringan, atau kartu jaringan maupun modem anda belum terdeteksi, silakan lewati bagian ini.

Dihalaman ini anda dapat menenetukan apakah anda ingin menjalankan program pembaharu (auto update). Jika anda ingin agar sistem anda selalu dalam kondisi dengan penambal (patch) dan pembenar bug (bug-fix), silakan pilih agar auto update selalu jalan. Anda juga dapat memasukkan pilihan repositori Contrib. Seperti dalam sistem Ubuntu linux, di Pardus juga ada repositori Contrib (informasi lebih lanjut: http://en.pardus-wiki.org/Contrib_repository) yang berisi paket-paket atau software-software di luar dukungan resmi Pardus. Jadi semacam Community. Saran saya, aktifkan nanti saja dengan cara manual, sebab aktifasi dari sini tidak serta-merta memperbarui daftar paket di Package Manager.

Ini adalah halaman terakhir dari Kaptan Welcome Wizard. Anda dapat melakukan konfigurasi lebih lanjut desktop anda dengan memilih Tasma. Anda juga dapat melakukan pemindahan dokumen dan konfigurasi dari sistem Microsoft Windows ataupun sistek Linux lama anda dengan Migration Tool. Atau jika anda ingin bergabung dengan komunitas online, anda dapat memilih User Groups and Help Pages.

Blogged with the Flock Browser

Setelah selesai melewati langkah-langkah diatas, anda siap menggunakan Pardus Linux 2008.2. Selamat menikmati.


Untuk review keseluruhan akan dibahas pada tulisan berikutnya. Stay tuned!!

Saturday, February 14, 2009

Installasi Linux Pardus 2008.2 (Canis Aureus)


Sekilas mengenai distro.

Saya bertemu dengan distro linux ini saat sedang menjelajah Distrowatch, sebuah situs yang berisikan mengenai update berbagai distro linux. Rilis ini dinamakan Canis Aureus, yang merupakan nama latin dari salah satu spesies yang terancam punah di Turki (dikutip dari situs Pardus versi bahasa Inggris):

"Pardus 2008.2 is named after Canis aureus, an native anatolian jackal whose own habitats are in constant danger. As always, Pardus 2008.2 Canis aureus is released under GPL and can be freely distributed".

Asal distro ini adalah Turki, dengan sasaran utama adalah menyediakan distro dengan bahasa Turki (mirip dengan proyek BlankOn).

"Pardus is a GNU/Linux distribution funded and developed by the Scientific & Technological Research Council of Turkey according to computer literates basic desktop needs; uses existing distributions' dominant parts as concept, architecture or code; provides easy use, configuration, installation with configuration environment and tools that can be converted to an autonomous system".

Distro yang akan dibahas cara installasinya adalah rilis kedua dari Pardus 2008. Langkah-langkah installasi official dapat dibaca dari wiki. Langkah installasi yang saya tulis ini merupakan alternatif untuk pembaca yang kesulitan dengan bahasa Inggris.

Image CD saya peroleh dengan mengunduh berkas ISO dari salah satu cermin tak resmi lokal, dengan file berukuran sekitar 700 Mb. Proses download cukup cepat karena menggunakan jalur internal antar kampus. Setelah selesai dan memastikan bahwa berkas yang saya unduh sempurna dengan menghitung md5, saya kemudian membakar berkas ISO tersebut ke sebuah keping CD dengan kecepatan rendah. Setelah selesai, proses installasi dimulai.

Spesifikasi

Spesifikasi komputer yang digunakan:
Prosesor Intel Pentium 4 506 2,6 GHz
Motherboard ECS 865GV
VGA Onboard Intel Extreme II (865G)
RAM 512 Mb
Harddisk Seagate 160 Gb SATA

Sedangkan spesifikasi komputer jinjing yang digunakan:
Prosesor Intel Dual Core 1,6 GHz
Chipset 965
VGA Onboard 965
RAM 1 Gb
Harddisk Samsung 120 Gb

Catatan: tangkapan layar proses installasi dilakukan dengan menggunakan emulator Qemu. Jadi mungkin saja ada sedikit perbedaan dalam pembagian (partisi) harddisk.

Proses Installasi

Langkah pertama adalah melakukan booting dari CD. Setiap BIOS motherboard memiliki cara setting yang berbeda, namun umumnya adalah dengan mengubah urutan booting pertama, menjadi CDROM.

Langkah berikutnya, Pardus akan melakukan pemuatan berkas-berkas yang diperlukan untuk proses installasi ke dalam memori sistem. Prosesnya cukup cepat pada komputer desktop saya. Penginstall (YALI) kemudian menuntun ke persetujuan lisensi GPL yang dipergunakan Pardus, dilanjutkan dengan pilihan untuk melakukan pengecekan terhadap media installasi (dapat dilewati).


Langkah berikutnya adalah pemilihan papan ketik dan waktu (jam, tanggal, daerah waktu).


Setelah itu, langkah berikutnya adalah pembuatan pengguna (user). Masukkan nama login (user name), nama asli dan kata kunci (pasword), kemudian klik tombol create user. Jika ingin memberikan hak admin, silakan aktifkan pilihan Give administrator privilage. Anda dapat pula mengaktifkan pilihan auto login agar anda secara otomatis masuk ke dalam sistem, tanpa perlu memasukkan kata kunci (kurang direkomendasikan demi keamanan).

Halaman berikut dari YALI adalah kata kunci root. Jika anda mengaktifkan pilihan pemberian hak administrator, maka saat anda menjalankan komponen yang vital bagi sistem, anda dapat memasukkan kata kunci anda, namun jika tidak diaktifkan, gunakan kata kunci root. Di halaman ini anda juga dapat menentukan nama sistem anda.

Langkah berikutnya adalah pembagian harddisk. Untuk anda yang sudah mahir, silakan pilih pilihan manual. Untuk anda yang masih pemula, saya sarankan untuk meminta bantuan rekan yang lebih tahu. Dan jangan lupa backup data anda.

Tahap berikutnya adalah penentuan partisi harddisk. Tentukan ukuran partisi yang anda inginkan kemudian tentukan penggunaannya. Di sini Pardus hanya memberikan opsi root (tercantum sebagai Pardus System Files (Mandatory)), home (user files) dan swap. Untuk root, Pardus memerlukan ukuran minimal sekitar 3,5 Gb. Jangan lupa memilih tombol apply setiap selesai menentukan penggunaan partisi.



Setelah pemilihan partisi, YALI kemudian menuntun ke pada pemilihan tempat installasi bootloader. Jika anda tidak memiliki installasi linux lain atau ingin mengganti bootloader linux anda dengan milik Pardus, silakan pilih Install to first bootable disk (recomended). Pilihan ini akan menginstall GRUB ke MBR harddisk anda. Namun jika anda ingin melakukan link manual ke GRUB Pardus dari GRUB lama anda, silakan pilih pilihan ke dua (Install to Pardus installed partition). Pilihan ketiga adalah untuk anda yang ingin memasukkan piliha boot ke Pardus secara manual ke GRUB lama anda.

Halaman berikutnya adalah halaman summary dari pilihan-pilihan anda, sebelum installasi dilakukan. Sampai tahap ini perubahan masih dimungkinkan. Jika sudah yakin, silakan pilih Begin install.

Installasi dilakukan, anda dapat meninggalkan komputer selama beberapa saat. Proses installasi cukup cepat, kurang dari 30 menit di komputer lama saya. Sekitar 20 menit di komputer jinjing yang saya miliki. Proses installasi ini ada dua tahap: penyalinan berkas dan konfigurasi berkas agar sesuai sistem.


Setelah proses installasi selesai, anda dapat melakukan restart dengan memilih reboot.



>Untuk login pertama kali sistem Pardus, silakan baca post berikutnya. Terima kasih.

Wednesday, February 11, 2009

In the (another) crossroad

Here I am
standing alone in this crossroad
wanting for the direction
that will lead my life to he right path

Here I am
standing alone in the blind
confuse about myself
too long being lied by myself

Here I am
standing in the crossroad
scared by the dark
engulfing every road ahed

Here I am
can not move myself an inch
to make one single decision
that lead myself to the future

Here I am
All alone
All scared
All blinded
Which road shall I take??
the right one?
the left one?
the rocky one?
the landing one?
Oh, I'm so confused

So here I am
still can not make any decision
stuck in the space
while time running ahead

and everyone leaving me behind...

But, still... Here I stood
waiting for my courage to building up
to make my feet move
to start walking again
to embrace the future

And I'm still standing here
dead on my feet
can not make any decisions
too scared to move

I'm silly, coward man, am I?
Maybe I should answer yes...

Monday, February 09, 2009

Situs Baru Metal

Wew. Tadi diberi tahu temen, katanya tampilan situs metalurgi (http://www.metal.ui.ac.id/id/) berubah. Setelah muter-muter nyari nggak ketemu juga, akhirnya googling deh. Hahahaha situs kampus sendiri lupa. Memalukan. Btw, situs barunya keren!!! Jauh banget sama situs yang lama! Nih tangkapan layanya:


Isinya jauh lebih variatif dibanding situs yang lama. Lebih lengkap juga. Cuma sayang, ada flash yang mengganggu. Hmm, mungkin beberapa orang akan bilang situs dengan flash itu keren, tapi kalau menurut saya, bagusan situs tanpa flash. Alasannya, tidak semua pengguna internet di Indonesia punya internet dengan kecepatan yang cukup. Bayangkan saja pengguna dial-up, dengan kecepatan 1-2 kbps, membuka situs flash. Wew. Tapi flash yang di situs metal tidak terlalu mengganggu kalau dihilangkan. Toh isinya cuma slide-show beberapa foto aja. Nggak penting gitu loh.

Tapi salut dengan pembuat situs baru metal ini. Tampilan yang sekarang jauh lebih profesional, lengkap, rapi. Oke banget deh!! Bravo metal!!!

Sunday, February 08, 2009

Salah Satu Hal Paling Menyakitkan

Warning: just don't looking at me as if I'm bad person after reading this. But, well, I'm not (yet) good people after all, and I'm (only) human. Really stupid, lazy human. Not to mention egoistic and obsessive (a little bit). Just reading it as, oh, I don't know, maybe some self explanations? Yes, I know that some times I act little strange (well, not that little maybe). But, you know, I'm really nice people inside :D

------------------------------------------------------------------------------------

Tadi siang, saat iseng berbenah komputer, tiba-tiba saya ketemu foto-foto "lawas" saat sma. Saya ketawa-tawa melihat berbagai macam foto yang unik-unik dan lucu-lucu. Saat scrolling ke bagian paling bawah, saya melihat foto "dia". Deg. My first love ever (????). Cinta bertepuk sebelah tangan. Jadi teringat masa lalu. Jadi sedih. That memory is one of my painful memories. Sangat menyakitkan kalau orang yang kita cintai ternyata tidak dapat membalas perasaan kita.

Balik ke masalah foto. Saat merapikan foto yang lain, saya bertemu lagi dengan foto ke dua, foto "dia", tapi bukan "dia" yang pertama. "Dia" yang kedua ini juga tidak berakhir mulus, setidaknya saya idak di tolak hehehehe... Yang ke-dua ini saya mundur karena saya tidak yakin dengan perasaan dia, dan insting saya bilang kalau dia tidak mencintai saya. Hahahaha.... lebih sakit lagi dari yang pertama. Saat kita sangat menginginkan seseorang tetapi kita tahu kita tidak dapat (boleh) memilikinya. Orang bilang, cinta pertama tidak akan hilang selamanya, menurut saya, itu benar. Walau untuk orang lain tidak, tapi saya setuju dengan ungkapan tersebut.

Greedy, eh?? Entahlah. Mungkin iya. Mungkin tidak. Terserah anda menilainya bagaimana. Tapi menurut saya, saat kita benar-benar mencintai seseorang, perasaan itu tidak akan pernah bisa hilang dari hati kita. Sejauh apapun kita berpisah, sekecewa apapun kita, atau bahkan saat kita mencitai orang lain, hingga menikah dengan orang pilihan kita, tapi cinta kita terhadap orang sebelumnya akan tetap ada, berdiam di suatu sudut hati yang paling dalam.

Dan, cinta saya, untuk kedua orang tersebut, akan tetap berdiam di suatu ruang kecil, di suatu sudut hati saya. Saya tidak akan pernah (bisa) melupakan kedua orang tersebut. Karena bagaimanapun, kedua orang tersebut pernah menjadi ingatan, dan pernah menjadi orang paling saya sayangi. Terkadang jika ingat hal tersebut, hati saya menjadi pedih. Namun saya tidak marah, ataupun benci kepada orang tersebut, karena rasa cinta membuat kita bertindak diluar logika, egois, bahkan (pada beberapa kasus) posesif, ataupun obsesif. Saya bukan seorang masochisist, jadi saya tidak menikmati sakit yang saya rasakan. Namun terkadang saya jadi teringat hal tersebut, saat bertemu dengan pengingat (remainder) mereka berdua.

Saya menyadari, dan memahami kalau saya tidak dapat memiliki mereka, tidak dapat memeluk mereka, tidak boleh mendekap mereka, tidak bisa menjadi pasangan hidup mereka. Tapi apakah salah jika kita ingin memiliki orang yang kita cintai?

Saya tahu, saya bukan orang yang sehat, secara mental. Biasanya saya men-tune out perasaan-perasaan ini ke ruang khusus di sudut hati, dan tidak membiarkannya muncul ke permukaan. Namun, saya hanyalah manusia biasa, yang punya ego, yang punya hati. Dan terkadang, di saat-saat tertentu, perasaan ini muncul kembali (seperti saat ini, saat melihat dua foto tersebut). Mungkin karena saat ini saya sendiri, jomblo kalau orang bilang. Jadi saya punya waktu luang yang lebih banyak. Apalagi sekarang ini saya baru saja lulus kuliah, belum mendapat pekerjaan tetap, jadi tidak ada hal-hal lain untuk mengalihkan perhatian.

Bagaimana saat saya berhubungan dengan orang ketiga? Orang ketiga ini spesial. Dia ternyata sudah menyukai saya, bahkan saat saya menyukai orang pertama. Hahaha... mungkin saat itu jadi saat paling menyakitkan untuk dia, saat saya curhat mengenai rasa suka saya terhadap orang pertama terhadap dia. I'm so sorry... I'm so selfish... I knew not about your feeling to me at time.

Saat saya berhubungan dengan orang ketiga ini, saya benar-benar mencintai dia. Well, tidak sepenuh hati mungkin, karena ada bagian dari hati saya yang saya peruntukkan untuk Tuhan saya, Rasul saya, Orang tua saya, saudara saya, sahabat-sahabat saya, dan orang-orang lain yang juga saya cintai. Not to mention some part of my heart dedicated to peoples I loved before her. Tapi setidaknya, mencintai dia lebih mudah dari pada mencintai dua orang sebelumnya (there are too much rules that forbid my love for them). Mencintai dia, membuat hari-hari saya berwarna. Saya jadi mempunyai alasan, tujuan hidup (wow, what a bullshit hehehe). Mencintai dia, membuat saya bahagia. Membuat saya dapat melupakan sakit yang ada di hati saya. Membuat saya utuh, whole. Rasanya ratusan kali lebih menyakitkan saat saya harus mengakhiri hubungan kami. Karena saya mencintai dia, dan dia mencintai saya. Dan sampai sekarang masih sakit kalau ingat....

Well, its end now. Even my 3rd love story (hahaha...) doesn't have a happy end. Theres no "and then they live happily ever after" after all (oh damn, and I love her so much too!!!). Maybe I'll make up with her, some how, some time. Just don't want hurt little longer.

Well, that's all. Another pain in my life. Another painful memory in my too much pain brain. hahahaha.... I'm crazy, am I?? Well, I guest so...

Thursday, February 05, 2009

Dalam Pencarian

Hum.... Bangku kuliah sudah saya lewati, sekarang masuk tahap berikut dari perjalanan hidup: pencarian kerja! Hehehehe... Mungkin tidak hanya sekedar mencari kerja, tapi lebih tepatnya mencari nafkah untuk bekal dunia akhirat. Karena hidup di dunia adalah untuk akhirat (Omigod, gw ngomong beginian???). Tapi entah mengapa, saya sekarang ini sedang dalam mode idle, alias nge-blank., ato apalah istilahnya. Rasanya nggak ada tujuan melanjutkan hidup (!!!!!!). Buat apa sih, hidup?? Hahahaha... bener-bener deh, futur beraaat!!!

Bosen nih. Rasanya hidup dah nggak seindah dulu (hahahaha). Jadi malas mau ngelanjutinnya... Nggak ada motivasi buat nglanjutinnya... Satu-satunya motivasi saya dah lama pergi... (hiks...). Hm, kayanya memang perlu ganti suasana nih. Perlu penyegaran, jasmani rohani. Perlu memperbarui motivasi juga. Kemana yah, enaknya???

Yang pasti, sekarang sedang tidak ingin membicarakan masalah kerja, sekolah atau apapun yang berhubungan dengan masa depan. Capek. Bosan.

Oh, btw, dah lama nggak main dota.....

Tuesday, February 03, 2009

3 In 1 (Part 2)

Melanjutkan janji yang kmarin hihhihihi...

Kejadian Ketiga:
Wisuda!!!! Waaa... Akhirnya aku wisuda juga!!!! Hahahaha... Jadi Sarjana Teknik alias S.T. berbonus PENGANGGURAN hihihihi... Duh, semoga ga lama-lama penganggurannya. Hem, kembali ke cerita kita, Wisuda. Tgl 31, kita kumpul dulu di jurusan Metalurgi. Jam 1 lebih, kita berangkat ke Balairung UI. DIARAK bow!!!! Naik BECAK!!! Ahahahahaha.... Seru-seru! Sepanjang jalan orang-orang pada nontonin, kita cuma ketawa-tawa doank..... Mana anak-anak yang bawa motor-mobil pada brisik tan-tin-tan-tin hihihihihi... Maap banget yah, bapak-ibu-mas-mbak-adek yang kmarin keganggu perjalanannya....

Sampai di Balairung, orang-orang pada nontonin, malah banyak yang pada fotoin kita hihihihi serasa jadi artis sehari :)). Kita yel-yel metal bentaran (lagi-lagi diliatin orang). Trus masuk deh. Pas mo masuk, kita disuru lewat belakang soalnya anak Teknik yang lain sudah pada masuk. Hahahaha sudah telat, ribut lagi!!! METAL!!! HUA, METAL-METAL-METAL!!!!! Hahahaha...

Di dalem, anak Metal bikin ribut lagi. Begitu cewe=cewe metal yang sebelas orang duduk, anak-anak cowok Teknik lain (Mesin kayanya) langsung pindah tempat. Mereka yang awalnya di depan, pindah duduk di belakang cewek-cewek. Hahahahahaha dasar cowok!!!! Sudah begitu, mereka suka nyolong-nyolong foto cewek-cewek Metal lagi! Malah ada yang ngembat foto salah satu temen cewek hahahaha (Ati-ati, tar dipelet lho!!! Hahaha). Jadi, tiap cewek-cewek mo foto, mereka juga langsung foto-foto gitu deh, jadi nyolong-nyolong foto cewek-cewek.... Memang sie, cewek-cewek Metal yang paling CAKEP deh, se-Balairung!!! Hahahahaha NARSIS.

Wah, upacara wisudanya yang ga ada khidmat-khidmatnya gitu. Orang-orang dah lalu-lalang, keluar-masuk gitu. Berisik juga (COWOK, TEKNIK lagi!!!). Kita malah sibuk foto-foto sendiri hihhihihihi... Ada teman yang bawa kamera monyong-monyong (hihihihihi SLR maksudnya). Yang satu masih yang konvensional (pakai film), yang satu sudah digital. Yang konvensional (uggghhh.. mupeng) di bawa masuk (padahal di undangannya dah jelas-jelas ditulis DILARANG MENGAMBIL FOTO SELAMA ACARA BERLANGSUNG hihihihihi), sedangkan yang digital, dia memeberanikan diri naik ke lantai dua (Gayanya dia emang dah kaya fotografer keliling sih hihihihihihi).

Dari MEtalurgi, ada dua orang yang cum laude, tapi yang dipanggil maju cuma satu. Tiap fakultas ada dua orang yang maju, dan untuk Teknik, dua-duanya cewek (ya ampun??? Teknik kok cewek sie??? Mana cowoknya?? Hahahahaha). Yang satu dari TekKim apa, au due... :P

Selesai acara, kita trus.... FOTO-FOTO LAGI!!!! Hahahaha.... Ada banyak jasa penyedia foto, dan ada banyak orang yang bisa diajak foto bareng. Saya berhasil foto bareng ma Pak Jo, bapak pembimbing tercinta. Beliau dah capek banget gitu kayanya... Hehehehe maap yah Pak.... Trus ketemu beberapa teman dan ortu mereka. Jadinya para ortu  kenalan deh, trus kita foto bareng, para ortu sendiri, trus para ortu dan para anak. Hahahahaha benar-benar moment yang berharga.

Setelah itu, saya ma ortu balik, ke rumah sodara untuk FOTO-FOTO LAGI!!! Hahahaha... sekalian makan-makan syukuran. Trus nyanyi-nyanyi, main PS bareng dll dsb sampai jam 1 leibh. Tepar deh...

Haaaahhh... what a day... I'm so happy!!!

Blogged with the Flock Browser