Monday, October 03, 2011

Review: Vampire Academy Series

"As Dhampir bodyguard to-be, Rose Hathaway must fight Strigoi and other vampire with evil intentions to protect her charge, and her best friend, Vasilisa  "Lissa" Dragomir. Complications come when she meet Dimitri Belikov, her new instructor, prodigy in his own right, and not to mention handsome (or HOT as Rose put it). Torn between love and duty, Rose must fight her way out from tons of trouble, danger, and if she can help it, death..."
Foto courtesy wikipedia.

Kali ini saya ingin mereview seri novel Vampire Academy. Sebenarnya sudah lama seri ini keluar, bahkan spin off-nya sudah ada, tapi baru kali ini tidak malas sempat menulis review-nya hehehe...
Oke, langsung saja, seri novel kali ini bernama Vampire Academy yang terdiri dari 6 buku. Kisahnya ditulis dari sudut pandang Rose Hathaway, seorang dhampir (sebutan untuk hibrid vampire-manusia) yang ditugaskan untuk menjadi pengawal pribadi seorang putri dari bangsawan vampir (Lissa Dragomir). Kita bisa mengikuti kehidupan sehari-hari Rose, interaksinya dengan dhampir dan vampir lain yang juga bersekolah di St. Vladimir, dan petualangannya menghadapi berbagai tantangan dan bahaya yang menghadang.

Dari originalitas, vampir di novel ini cukup old school (dalam artian: bertaring, tak bisa hidup tanpa darah manusia, tidak tahan sinar matahari dan api, punya magic -- walau magic-nya agak berbeda dengan original vampire Dracula), walau agak menyimpang sedikit seperti sistem magic-nya, kemampuan untuk memasuki gereja dan kemampuannya terkena sinar matahari walau hanya sebentar. Vampire jahat yang digambarkan di novel ini sesuai dengan gambaran standar: Strigoi. Ada juga yang disebut Alchemist, manusia yang menggunakan sains untuk menutupi keberadaan vampir dan strigoi dari pengetahuan manusia biasa.

Gaya penulisan cukup straight-forward, mudah diikuti. Intrik-intrik cukup bagus penjalinanya walau di beberapa bagian kita bisa menebak arah cerita. Namun cukup banyak kejutan yang membuat gemas dan penasaran.
Karakterisasi cukup dalam, setidaknya untuk tokoh-tokoh utama. Kita bisa dengan mudah membayangkan bagaimana wujud Rose, Adrian, Dimitri, Abey Mazur, Lissa dsb. Deskripsi lokasi dan kejadian juga cukup detil, walau terkadang agak kurang di beberapa bagian.

Yang saya rasa kurang adalah ending cerita di novel keenam (Last Sacrifice). Ending novel terasa seperti terburu-buru, dan sangat mudah ditebak, memberi kesan "cuma begitu saja". Kurang menggigit. Berbeda dengan ending kelima novel sebelumnya yang memberikan perasaan lega dan puas. Dan banyak hal yang belum dijelaskan diending novel tersebut. Namun mungkin sengaja dibuat begitu untuk menarik fans ke spin-off seri ini, Bloodline, yang menceritakan cerita baru dengan tokoh utama dari seri Vampire Academy ini. (spoiler alert! Blok untuk melihat. Nama tokoh utama di seri spin-off baru, Bloodline adalah: Sydney Sage, alchemist yang membantu Rose di beberapa bagian).

Ceritanya sederhana, berpusat dikehidupan anak SMA dengan bumbu aksi dan cinta-cintaan. Anda tidak perlu berpusing ria dengan berbagai macam intrik yang saling berjalinan (The Black Jewel Trilogy), atau tokoh yang sangat banyak dengan ceritanya masing-masing (The Wheel of Time Series). Namun juga tidak se-self centered atau love-dovey, atau obsesif ala Twilight (kabursebelumdigebukfanstwilight). Ringan, seru, dengan bumbu aksi yang cukup. Recommended (kecuali ending seri yang kurang menggigit).

PS: Seri Vampire Academy ini sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia lho!!! Silakan cari di Gramedia atau toko buku terdekat, atau beli secara online. Selamat berburu!!!

0 comments: