Thursday, February 24, 2011

Review: Mistborn Trilogy

Cover ketiga novel Mistborn Trilogy
 "When you’re alone, no one can betray you"
Vin hidup sendiri di jalanan Final Empire yang keras. Dengan sedikit "Luck" yang disimpannya, Vin bertahan hidup bersama gerombolan penipu dan pencuri. Hidupnya berubah setelah ia bertemu Kelsier, The Survivor. Bersama Kelsier dan tim penipu elit yang direkrutnya, hidup Vin yang selalu sendirian, penuh curiga, was-was, berubah menjadi petualangan, bahaya, ketenaran, kejayaan, dan tak lupa, cinta. Namun ada yang lebih penting untuk Vin: menemukan tujuan hidupnya yang sebenarnya, belajar untuk mempercayai, dan takdir yang harus diembannya sebagai seorang Mistborn....

Mistborn Trilogy yang ditulis oleh Brandon Sanderson, berkisah mengenai perjuangan skaa, kaum kelas dua, dalam bertahan hidup dan menggulingkan pemerintahan diktator Lord Ruler. Namun pada akhirnya mereka menemukan satu rahasia yang lebih besar dibalik pemerintahan Lord Ruler, rahasia yang menentukan nasib dunia tempat mereka tinggal. Terdiri dari tiga buku (The Final Empire, The Well of Ascension, The Hero of Ages), cerita mengalir dengan menarik, karakterisasi yang bagus, dengan bumbu aksi yang bagus. Intrik cerita tidak terlalu rumit, namun sentuhan politik yang dimasukkan cukup membuat jalan cerita menjadi menarik. Tidak lupa faktor "wow" berupa Mistborn, Misting, Allomancy, Feruchemy, hingga Hemalurgy.

Pada awalnya saya agak malas saat membaca baris-baris pertama. Gambaran dunia yang kelabu terkesan membosankan, namun begitu lewat bab pertama, saya terpikat hingga tanpa sadar saya sudah menghabiskan satu buku :D.
Brandon Sanderson berhasil membuat dunia yang penuh detil, dengan sistem pemerintahan, politik, sosial dan magis yang hidup. Di saat genre novel high fantasy dipenuhi oleh sistem magis yang itu-itu saja, Brandon Sanderson berhasil membuat sistem magis yang baru, dan berbeda. Selain sistem magis, Brandon Sanderson juga berhasil membuat makhluk bukan manusia yang berbeda dari standar genre high fantasy. Secara keseluruhan, Brandon Sanderson berhasil membangun satu dunia yang utuh, dengan elemen-elemennya.

Plot demi plot, twist demi twist dibuka satu per satu, hingga akhirnya di buku terakhir terdapat kejutan besar yang menanti pembaca. Saya sendiri hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala membaca ending buku ketiga, dikarenakan ending yang benar-benar diluar dugaan. Di dunia Mistborn ini, definisi Tuhan berbeda dengan dunia kita, oleh karena itu, saat bagian ini disinggung, bersiaplah untuk bersikap terbuka :D.

Secara keseluruhan, saya sangat merekomendasikan Mistborn Trilogy ini. Benar-benar novel trilogi yang menghibur.
"There are two ways to stay safe", Reen’s voice whispered to her. "Either be so quiet and harmless that people ignore you, or be so dangerous that they’re terrified of you".

0 comments: