Thursday, April 02, 2009

Conello dan Sakit Kepala

Huff, hari yang panas.... Padahal sudah malam, tapi tidak ada angin yang berhembus... Saya sekarang ini di rumah ibu susu saya. Sedang ada acara pengajian dalam rangka syukuran. Tapi sayanya kabur ke lantai dua, internetan... hihihihihi....

Saat sedang asik menikmati panas, salah satu saudara saya tiba-tiba nyeletuk :"Enaknya kalau panas-panas gini makan apa yah?". Kontan saya dan kakak perempuan saya (saudara sepesusuan saya, dia anak ibu susu saya) menjawab "Es krim, Om!!". Kekekeke... secara kita adalah pencinta wanita, eh salah, es krim.....

Tanpa basa-basi, dua lembar lima puluh ribuan langsung disodorkan (beneran, yang kesempatan sebelumnya malah selembar seratus ribuan....). "Enaknya beli yang gimana? Yang kaya kemarin (Conello) atau yang kotakan (yang satu kotak isi 500 ml isi tiga rasa)?", tanya beliau. "Yang kotakan saja", usul saya. Tapi yang lain kurang setuju, sebab kalau yang kotakan susah adilnya, yang cepet makannya (saya, hehehehe) pasti habis banyak. Akhirnya diputuskan beli es krim Conello.

Tak berapa lama, mas saya datang, bawa es krim. Tanpa ba-bi-bu langsung diserbu. Saya, seperti biasa, ambil rasa vanila-coklat. Yang menikmati selain saya ada mas saya, tetangga yang sudah akrab, dan saudara lain tiga atau empat. Kamipun sibuk menikmati es krim tersebut... Hmmm, sedaaaap..... hehehehe....

Tak berapa lama, tetangga saya itu mengeluh, "Kok bulek jadi pusing ya, mas?!". Kontan saya tertawa ngikik.... hihihihihi... "Makan es krim kok pusing... Gimana sih, bulek?" komentar saya. "Iya nih" jawab tetangga saya itu. "Trus coklat akhirnya kok pahit ya??" kata beliau lagi. Hahahahaha.... kontan saya tergelak. "Bulek ini ada-ada saja" kata saya. "Lha, bulek kan gak biasa makan yang gini-gini", jawab beliau. "Hahaha bulek lidahnya lidah orang..."jawab saya. "Apa? Lidah orang ndeso maksudnya??" sambung bulek sambil ketawa. "Eh, saya kan ga bilang gitu bulek!!" elak saya.

Karena haus (udara benar-benar gerah), saya turun ke lantai satu, untuk mengambil minum air putih. Karena tidak bisa ke lemari pendingin yang berada di ruang tengah (karena ibu-ibu pengajian ada di situ), saya terpaksa berpuas diri dengan air minum yang kurang dingin. Di situ tetangga saya itu ternyata sudah berada di situ, bersama dua saudara saya yang lain. "Nih mas, yang pusing tu bukan cuma bulek! Ni Mak Sih ma Mak Sri juga!!" kata tetangga saya. "He?" kata saya nggak nyambung. "Ini lho mas, Mak Sih juga pusing makan es krimnya" kata beliau sambil menunjuk es krim yang baru dimakan seperempatnya. "Hah?!?" kata saya nggak percaya. "Iya mas, Mak Sih pusing baru makan dikit". "Coklatnya bikin pusing" timpal saudara saya yang lain. "Iya kan, bukan cuma bulek yang gitu!!!" kata tetangga saya lagi. "Dasar, ternyata kita (tetangga saya dan dua saudara saya) lidahnya lidah Tukul, lidah NDESO!!" kata mereka. Kontan saya tertawa terbahak-bahak (tanpa suara, karena ibu-ibu masih mengaji). Oh ya ampun.... Ternyata...

0 comments: