Saat sedang enak-enak berinternet ria, tiba-tiba kepala saya terasa bergoyang-goyang. Olala... apakah saya mau pingsan? Lho? kok terus?? ooohhh.... lindu (gempa) ternyata.... Ya oloh.... saya kira mau pingsan karena sudah kelaparan hihihihi.....
Ya, ternyata... gempa toh.... Kontan saya keluar dari rumah. Di sekeliling orang-orang juga ramai keluar. Gempa berlangsung beberapa detik. Goyang-goyang-goyang... hehehehe....
Beberapa menit kemudian, telepon seluler saya berbunyi. Teman sma saya yang di Surabaya mengirim pesan pendek ke saya.
Angga: Nji, tmpt u g kna gmpa kn?Yah, begitulah, dari gempa bisa sampai ke dugem hahahaha.....
Pan: Kna dkt. Lantainya srasa goyang-goyang ajeb-ajeb gtu. Tnggal muter house music ma lampu kelip2, jadi deh
Angga: Seruuuu.... ikutan dunk!!!
Ops, sebenarnya saya bukan hendak bercerita tentang gempa, tapi tidak tahu kenapa kok bisa nyelip...
Oke, oke, saya ingin berbicara tentang pengalaman saya pertama kali masuk dapur (suer! Seumur-umur saya belum pernah masak selain mi instan, air, sama menghangatkan makanan! hehehe).
Ceritanya, beberapa waktu lalu saya bertemu artikel mengenai cara membuat tamagoyaki. Apakah tamagoyaki itu? Tamagoyaki itu salah satu masakan Jepang, berupa telur dadar yang digulung. Para pencinta manga pasti tahu.
Karena ada bahan yang tidak ada di lemari pendingin ibu, akhirnya saya berkreasi sendiri. Bahan-bahannya:
- 2 buah telur ukuran sedang,
- garam secukupnya,
- gula secukupnya,
- mentega untuk menggoreng.
- Panaskan penggorengan dengan api kecil. Gunakan penggorengan yang datar.
- Kocok telur dengan gula, garam, dan sedikit kecap. Anda bisa menyesuaikan jumlah gula dan garam sesuai selera anda.
- Beri sedikit margarin di penggorengan, ratakan ke seluruh permukaan penggorengan.
- Tuang sedikit adonan telur, goyang-goyangkan penggorengan hingga rata.
- Masak hingga permukaan mulai matang, namun masih 'basah', gulung perlahan dari satu sisi dengan sodet atau sumpit.
- Sisihkan ke satu sisi penggorengan, kemudian tuang adonan telur kembali.
- Masak hingga permukaan atasnya hampir matang, lalu gunakan gulungan telur di awal untuk menggulung lapisan yang baru.
- Ulangi hingga adonan telur habis.
- Masak hingga kedua sisi matang.
- Angkat, potong-potong dengan ketebalan tertentu. Sajikan.
Sayang juga sih, padahal telur sudah separuh jalan ke mulut.... :D
15 minutes later.....
Setelah dicicip, ternyata gula dan garam yang saya masukkan masih kurang. Untungnya masih ada kecap, tinggal tambah kecap manis dan asin sedikit, beres deh. Hmm, yum yum....
1 comments:
fiuh...sebenarnya di awal aku penasaran ma nama makanan yg asing kaya ufo itu....but stl nyampe foto...HAAAAH....ETA MAH NDHOG DUADDAARRR....HAHAHAHA...alias omelet yg terserah lu mau diisi apaan en terserah lu juga mo dimaem pake saos apaan....tertiphu....
Post a Comment