Iseng melihat ponakan membongkar mainan, saya bertemu dengan permainan yang saya kira sudah punah: bekelan, atau yang dikenal juga dengan bola bekel. Benar-benar mengingatkan masa lalu....
Permainan bekelan (bola bekel), terdiri dari satu bola, dengan biji yang disebut bekel berjumlah lima, tujuh, atau dua belas. Bekel terbuat dari timah atau kuningan. Bekel dari timah lebih berat dari kuningan. Bentuknya seperti koma yang terdiri dari dua lempengan dengan penghubung diantaranya. Satu sisi umumnya polos dan satu sisi lain ditandai, dengan spidol, atau dengan torehan kecil untuk menandai posisi KLAT dan S. Di bekel yang saya lihat ini, kedua sisi masih belum diberi tanda, sehingga sulit untuk menentukan mana posisi KLAT, mana posisi S.
Cara memainkannya sederhana, pemain (dua atau lebih) bergantian memantulkan bola, dan mengambil dan atau mengganti posisi bekel. Bola harus ditangkap setelah memantul satu kali, tidak boleh lebih. Bekel yang sudah diambil tidak boleh jatuh, dan bekel yang diganti posisinya tidak boleh berubah.
Tahap permainan (nggah dalam bahasa jawa) ada enam, dengan lima cara pengambilan. Bekel diatur, kemudian diambil satu-persatu. Kemudian diambil dua-dua, kemudian tiga, empat, dan terakhir lima secara bersamaan.
- Nggah kecik: bekel diambil begitu saja, tanpa memperdulikan posisinya.
- Nggah PET (E seperti E pertama pada kata pete): bekel diposisikan pada punggungnya.
- Nggah ROH: bekel diposisikan pada perutnya
- Nggah KLAT: bekel ditidurkan, dengan sisi tak bertanda berada di atas
- Nggah S: seperti KLAT, tapi sisi bertanda di sisi atas
- Nggah NAS: tahap terakhir, jika lolos mendapat nilai satu. Dilakukan dengan mengulang semua nggah yang sudah dilalui, tanpa boleh mati sekalipun. Nggah diulang dari kecik hingga S, kemudian mundur dari S hingga kecik.
Bekel dicari yang seimbang, sisi kiri dan kanan sama tingginya, sehingga memperkecil kemungkinan bekel jatuh setelah diubah ke posisi PET ataupun ROH. Terkadang dicari juga yang agak susah berdiri di bagian kepala untuk menghindari "TOGOK". Jika bekel TOGOK sendiri, dalam artian berdiri sendiri tanpa ada yang mengganjal, maka pemain akan berakhir gilirannya (mati). Jika bekel TOGOK NYANDAR (togok bersandar), maka pemain diberi kesempatan satu kali untuk menjatuhkan togok tersebut dengan menjatuhkan bola ke arah togok tersebut. Jika togok jatuh, maka pemain dapat melanjutkan permainan, namun jika togok tetap berdiri, maka gilirannya berakhir.
Permainan ini sangat menyenangkan, untuk menghabiskan waktu. Paling gampang dimainkan di lantai yang rata, bersih, sehingga pantulan bola mudah diprediksi. Permainan ini melatih kecermatan, ketangkasan, kecepatan, dan perhitungan. Namun sayangnya permainan ini, seperti permainan tradisional lainnya, sudah tenggelam dihempas permainan moderen. Siapa sih yang tidak kenal permainan ketangkasan semacam PS, Xbox, Nintendo Wii? Padahal permainan ini tidak kalah dalam melatih ketangkasan.
Jadi, bekelan yuk?!?
1 comments:
jadi inget masa kecil,,,pengen main bekel sama adek2 gw,,,,,huhuhuhuh
Post a Comment