Hm, kali ini saya mencoba berperan sebagai seorang audiophile dan membuat review sebuah IEM keluaran dbE Acoustic. Kenapa berperan? Sebab saya belum bisa disebut audiophile dengan kuping rombeng saya (asli, bukan kuping emas para audiophile di luar sana), dan dengan taste saya yang kampungan (kalah kelas dengan audiophile asli hehehe), apalagi dengan feel saya yang asli, ga peka banget!!!! hehehehe....
Oke, balik ke review. IEM, singkatan dari In Ear Monitor, adalah pengeras suara kecil yang diletakkan di dalam liang telinga. Di sini harus ditekankan, di dalam liang telinga, bukan diluar lubang telinga. IEM memiliki bagian kecil (biasanya dekat lubang keluaran suara) yang dimasukkan hingga ke liang telinga, dengan bagian samping yang berfingsi sebagai pengunci yang membuat telinga terisolasi. Jadi IEM seolah-olah membuat ruang akustik sendiri di dalam liang telinga. Dan karena posisi itulah, IEM sering juga disebut sebagai canal phone. Untuk pengeras suara yang diletakkan di lubang telinga (dibagian luarnya), jadi tanpa ada bagian yang masuk ke dalam, disebut earphone. Contoh mudahnya adalah headset telepon selular biasa (yang bukan tipe musik, karena banyak telepon seluler dengan kemampuan musikal yang ---diklaim--- bagus ---oleh pembuatnya--- menyertakan IEM dalam paket penjualannya). Bedanya lagi, IEM menyertakan bagian pelindung/pengunci (seal) yang mengisolasi telinga dari suara luar. Memang tidak sempurna, tapi IEM cukup ampuh memotong kebisingan sekitar 30-40 db. Jadi anda tidak perlu memasang pemutar musik anda ke volume yang berbahaya hanya untuk menikmati musik di daerah yang ramai. Berbeda dengan earphone yang tidak menyediakan isolasi dari suara luar sama sekali, sehingga pemutar musik anda dipaksa berlomba dengan suara luar, sehingga membuat anda memasang keluaran suara ke volume yang berbahaya untuk pendengaran anda.
IEM keluaran dbE Acoustic ini dilego dengan harga Rp. 270.000,00. Harga ini sama di setiap penjual dbE karena memang merupakan harga standar dari dbE. Dua ratus tuju puluh ribu? Mahal banget? Hmm, menurut saya (dan audiophile pasti setuju dengan saya) harga ini adalah MURAH. Kalau anda tidak percaya, coba anda lakukan pencarian dengan mesin pencari seprti google atau yahoo, mengenai harga perlengkapan audiophile, seperti headphone, IEM, atau yang lainnya, pasti anda akan tercengang (siapa yang tidak tercengang melihat IEM yang ukurannya cuma seibu jari berharga USD 11.000???). Menurut situs dbe-acoustics.com, moto dbE adalah "Good is not expensive", alias bagus tidak (selalu) mahal. Hmm, apakah hal ini sesuai dengan kenyataan? Nanti akan kita buktikan.
Dari lineup produk dbE, PR20 ini merupakan 2nd top product dari dbE. dbE memiliki beberapa produk, dengan karakter yang berbeda. Ada HF30 yang warm, dengan vocal yang bagus, ada PR18 dengan bass monster yang tight, dll. dbE PR20 ini sendiri diposisikan sebagai bass monster, dengan bass yang boomy, dengan high yang clear.
Kotak paket penjualan cukup mewah disainnya. Di dalamnya kita akan menjumpai sebuah dompet bulat berwarna hitam yang keren berisi IEM dbE. Kita juga mendapatkan beberapa flange silikon (bagian IEM yang dapt dicopot, gunanya untuk men-seal suara dan udara dari luar) dengan ukuran S, M, L masing-masing berwarna hitam dan putih, sebuah biflange, sebuah foam (flange yang terbuat dari semacam gabus), dan sebuah pengguling kabel. Setelah mencoba-coba, ternyata lubang telinga saya cocok dengan flange ukuran S, walaupun biflange (yang sepertinya M) masih mampu masuk dengan nyaman. Sayang sekali foam hanya diberi satu, padahal foam ini jika digunakan akan rusak setelah beberapa waktu. Hmm, jadi sayang makenya.... :)). Untuk IEM-nya sendiri, disainnya cukup bagus, dengan warna hitam dan peraknya. Ada tulisan dbE dan L/R yang kecil-kecil di ujung IEM. Isi kotak penjualan lainnya adalah kertas-kertas nggak penting (peringatan penggunaan volume terlalu keras ---padahal ni penting banget neh---, garansi ---ni juga penting neh---, dbE memberi garansi satu tahun, dan lain-lain).
Lanjut ke disain IEM. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, disainnya cukup bagus, mungkin aneh saat pertama kali lihat, tapi lama-lama bagus kok hee hee hee, dengan warna hitam disemua bagian kecuali bagian driver dan keluaran yang berwarna perak. Sayang sekali, kabel yang dipergunakan berkesan 'ringkih', terlalu tipis menurut saya. Sampai sekarang saya sering khawatir kalau IEM ini tidak sengaja tertarik atau terjatuh. Serem. Di kabelnya, terdapat sebuah microphonic reducer (apa itu microponic? silakan cari di mesin pencari hehehehe) kecil dan sebuah klip untuk mengaitkan ke baju (supaya tidak goyang-goyang dan mengurangi efek microphonic), keduanya betuliskan dbE. Ujung jack dari IEM ini berlapis emas (gold plated), dengan disain lurus. Sayang sekali. Saya lebih prefer ke bentuk dimana kabel membentuk sudut terhadap jack, seperti huruf L, sehingga kemungkinan untuk bagian itu tertekuk dapat berkurang. Dibagian keluaran, ada kasa untuk menghalangi masuknya kotoran.
Sekarang, masuk kebagian yang paling ditunggu: kualitas suara (yay!!!!). IEM ini sebelumnya saya burn dulu, selama lebih dari 100 jam (saat tulisan ini dibuat, IEM ini sudah melewati 400 jam masa pakai). Apakah burn in itu? Silakan ---lagi-lagi--- cari di mesin pencari hee hee hee. untuk uji coba, saya gunakan dua sumber: laptop saya (soundcard onboard) dengan perangkat lunak pemutar musiknya adalah foobar2000 (ini software bagus banget! Winamp lewat deh... WMP? Kelaut aje!!! hahahaha), dan Sandisk Sansa CLIP 2Gb. Untuk musik yang dipergunakan, menggunakan musik testing standar saya, dengan kualitas bermacam-macam (maklum, CD Ori mahal Bow!!!!). Ada yang S-T-D (alias mp3 128 kbps), ada yang cukup (mp3 192 kbps), ada yang moderate (mp3 320 kbps), ada yang lumayan (mp3 VBR), ada yang bagus (FLAC). Jenis musiknya bervariasi: pop, rock, blues, sendal, sepatu, eh salah, ---hehehe habis namanya pakaian smua gitu...--- ambience, classic, opera, industrial, techno, campur sari, dll dsb. Ini list lagu standar saya (Artist - Album - Title):
- Josh Groban - Josh Groban - Per Te
lagu fav saya nih... Tipenya dari awal ke akhir semakin naik, hingga puncak yang megah, vokal pria sangat dominan disini, dengan detil dan separasi alat musik yang baik). Stagging. MP3 VBR.
- Josh Groban - Closer - Oceano
vokal pria, separasi, stagging. MP3 VBR.
- Josh Groban - Closer - Si Volvieras a Mi
vokal pria, separasi, detil. Petikan gitar spanyol dan vokal pria. MP3 VBR.
- Sarah Brightman - Symphony - All Songs
vokal falset wanita. suara Sarah Brightman benar-benar luar biasa. Kombinasi gesekan biola dengan raungan gitar listrik. Stagging. Separasi. Vokal pria dan wanita. FLAC.
- Josh Groban feat. Andrea the Corrs - Josh Groban In Concert - Canto Alla Vita
kombinasi vokal pria dan vokal wanita. Lagu ini nuansanya megah. Stagging. MP3 VBR DVD RIP.
- Don Omar - OST. Fast And Furious - Virtual Diva
hiphop berbahasa spanyol. Dentuman bass dan beat. Separasi. MP3 VBR.
- Tasha - OST. fast Furious And Furious - La Isla Bonita
vokal merdu Tasha, dengan sedikit desah. Dentingan gitar petik spanyol, separasi, dentuman bass. Beat. MP3 VBR.
- Pitbull feat. Pharell - OST. Fast And Furious - Blanco
BASS. BEAT. Detil dan separasi. MP3 VBR.
- Witney Houston - OST. The Bodyguard - I will Always Love You
vokal wanita. Desah seksi. Nada tinggi. Clarity. Stagging. MP3 160 kbps.
- Enya - A Day Without Rain - Wild Child
instrument. Vokal wanita. Separasi alat musik dan back vocal. MP3 128 kbps.
- Enya - A Day Without Rain - Tempus Vernum
stagging, vokal, separasi. MP3 192 kbps.
- Gregorian - Master of Chant Chapter V - Evening Falls
stagging, vokal pria. MP3 192 kbps.
- Berbagai lagu Mozart, Beethoven, Chopin.
separasi, stagging. Berbagai alat musik klasik. MP3 berbagai kualitas, FLAC.
- Mariah Carey feat. whitney Houston - Unknown - When You Believe
vokal wanita, separasi, stagging. Suara mereka berdua sangat mirip, jika tidak didengarkan dengan baik-baik, akan terasa bahwa lagu ini hanya dinyanyikan oleh satu penyanyi. Nada tinggi. MP3 128 kbps.
- Mayangsari - Ijinkan - Yen Ing Tawang
vokal wanita. Detil. Nada-nada mid. MP3 128 kbps.
- Shayne Ward - Shayne Ward - Thats My Goal
vokal pria. nada tinggi, falseto. Detil, separasi, stagging. MP3 VBR.
- Shayne Ward - Shayne Ward - No Promises
vokal pria. nada tinggi, falseto. Detil, separasi, stagging. MP3 VBR.
- Shayne Ward - Breathless - Breathless
vokal pria. nada tinggi, falseto. Detil, separasi, stagging. MP3 128 kbps.
- Shayne Ward - Breathless - Melt The Snow
vokal pria. nada tinggi, falseto. Detil, separasi, stagging. Beat. MP3 128 kbps.
- Shayne Ward - Breathless - Tell Him
vokal pria. Beat, falseto. Detil, separasi, stagging. MP3 128 kbps.
- Linkin Park - Minute to Midnight - Bleed It Out
beat. Gitar, rythm. Vokal. Separasi. MP3 VBR 256 kbps.
- Linkin Park - Minute to Midnight - Leave Out All The Rest
Gitar, vokal. Separasi. Gitar. MP3 VBR 256 kbps.
- Linkin Park - Meteora - Session
Separasi, detil. Stagging. Ambience. MP3 VBR 256 kbps.
- Linkin Park - Meteora - Faint
BEAT. GITAR. Vokal. MP3 128 kbps dan VBR.
- Linkin Park - Hybrid Theory - Crawling
Separasi. Vokal. Gitar. MP3 192 kbps.
- Limp Bizkit - Results May Vary - Behind Blue Eyes
Detil, petikan gitar. Stagging. Vokal. MP3 320 kbps.
- Limp Bizkit - Significant Other - Nookie
Detil, BASS, GITAR. BEAT. Vokal. MP3 320 kbps.
- t.A.T.u & Rammstain - Pruzhinki - Polchasa Tez Bya
Vokal, gitar, detil. Separasi. MP3 192 kbps.
- t.A.T.u - Happy Smiles (Vesyolye Ulybki) - Fly On The Wall
BASS. BASS. BASS. BASS. Separasi. FLAC.
- t.A.T.u - Happy Smiles (Vesyolye Ulybki) - You And I
BASS. Beat. Stagging, separasi. Vokal. FLAC.
- Ahmed Bukhatir - All Songs
Vokal pria. Stagging. MP3 128 kbps.
- 2Inventions - In Aethernum - All songs
Beat. Bass. Separasi. Lagu ajeb-ajeb nih. MP3 VBR.
- NeXus - Love Technology - All songs
Beat. Bass. Separasi. Sama seperti 2Inventions, lagu ajeb-ajeb juga. MP3 VBR.
- All:My:Faults - first.aid.killed.the.jerboa - Taste these forbidden fruits and they'll do you much worse than just throwing you out of paradise (judulnya panjangnya ajubile hee hee hee)
Beat, Gitar. Scream. Separasi, stagging. MP3 VBR 256 kbps.
- All:My:Faults - Secrets - All songs
Beat, gitar. Scream. Separasi. Stagging. Detil. MP3 VBR 256 kbps.
- Tryad - Listen - All songs
Detil. Vokal. Mid tone. MP3 VBR 192 kbps.
- Tryad - Public Domain - All songs
Detil. Vokal. mid. Mp3 VBR.
- Roger Subirana - All Albums
Detil, separasi, stagging. Ini artis lagunya tipe-tipe soundtrack semua. Inget Lord of The Ring? Ya seperti itu lagunya. Instrumental. MP3 VBR.
- Enya - OST. Lord Of The Ring - Aniron
Vokal. Stagging. MP3 VBR.
- Howard Shore - OST. lord of The Ring - In Dream
Vokal, separasi, stagging. MP3 320 kbps.
Hasil pengujian. Bass boomy. Detil bass sangat keluar. Lagu Fly On The Wall dari t.A.T.u terdengar nikmat sekali bassnya. Luar biasa. Kita dapat mendengarkan lekuk dari bass. Nada tinggi clear. Falseto dari Shayne Ward di bagian puncak Breathless terdengan jernih, namun tidak terlalu menusuk. Vokal Sarah Brightman yang falset pun terdengar merdu. Bahkan lagu I Will Always Love You dari Whitney Houston tidak terdengar tajam menusuk. Detil bagus, kita dapat mendengar tarikan nafas Josh Groban di setiap lagunya. Stagging sedang. Tidak terlalu luas, tapi saya masih merasakan seperti berada di ruangan. Posisi alat musik masih dapat dibedakan satu dengan lain. Kita dapat mendengarkan dentingan gitar satu dan dua di La Isla Bonita. Di lagu In Dream (OST. Lord of The Ring), kita dapat dengan mudah membayangkan posisi si soloist di tengah panggung dengan dikelilingi alat musik. Gebukan drum di lagu-lagu All:My:Faults terdengar mantap. Saya dapat membedakan mana suara yang beasal dari drum sebelah kiri dan kanan. Decay cymball pun terasa mantap, jernih, dapat didengarkan getarannya. Petikan gitar listrik di lagu-lagu rock pun mantab. Baik melody maupun rythm terasa berisi.
Kekurangan dari IEM ini ada di warnanya yang terkesan dark-sedikit bright. Hal ini membuat bass dan high bagus, namun mid akan sedikit tipis. Vokal-vokal di daerah mid akan terasa tipis, terkadang lifeless. Vokal-vokal mid akan terasa kurang mantab, seolah-olah penyanyinya kurang greget. Selain itu, IEM ini bertipe laid back. Sesuai namanya, lain back berarti vokal berada di belakang. Saat kita mendengarkan lagu, posisi kita adalah di belakang panggung, di dekat (atau malah menjadi) drummer. Jadi vokal seolah berada di depan kita. Untuk lagu rock mungkin tidak mengapa, tapi untuk opera, mungkin terasa kurang greget. Untuk lagu klasik, secara keseluruhan, stagging yang dimiliki IEM ini masih kurang. Dari sisi detil masih bisa. Alunan orkestra Beethoven kehilangan kesentimentalannya. Denting Fur Elise terasa lifeless, walaupun cukup jernih. Kalau anda pencinta musik klasik, saran saya jangan ambil IEM ini, mungkin anda bisa mencoba IEM dbE HF30 yang katanya stagging-nya sangat luas, dengan detil, vokal dan mid baik. Tapi sayangnya karakter HF30 ini warm, saya sendiri suka yang netral sedikit bright. Untuk anda bass head atau penyuka musik rock dan techno (ajeb-ajeb), saya rasa IEM ini cukup. Untuk lagu pop-klasik mungkin IEM ini masih bisa mengatasi, dikarenakan high yang clear, namun untuk lagu-lagu dengan mid yang dominan, IEM ini akan cukup kewalahan.
Kesimpulannya, dengan harga yang ditawarkan, IEM ini MUST BUY item. Dengan harga hanya Rp. 270.000,00 anda akan mendapatkan SQ (Sound Quality) yang sangat baik. Sangat sesuai dengan slogan dbE.
Tuesday, May 12, 2009
Review IEM dbE Acoustic PR20
Labels:
In Ear Monitor,
Musik,
Review
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
"Vokal-vokal di daerah mid akan terasa tipis, terkadang lifeless. Vokal-vokal mid akan terasa kurang mantab, seolah-olah penyanyinya kurang greget"
Untung kurang suka vokal macem gini.. Lebih suka yang ekstrim, apalagi suara tinggi perempuan. :D
Ji, lain kali pinjem lagi yak.. Enak kedengerannya, tapi ngeri pakainya. Hihihihi...
Ahahaha... masalahe terkadang ada vokal yang tipe-tipe warm kaya Corinne Bailey Rae di lagu Put Your Records On, jadi tipiiisss... banget... ngambang geto... ga ada manteb-mantebnya.... Klo lagu-lagu yang vokalnya dinamik, ni IEM kewalahan.....
Hahahaha.... Brarti perlu denger Sarah Brightman nih!!! Vokalnya kan ektrim geto.... :))
Tu tinggal masalah kebiasaaan aja kok. Awalnya ku jg ngeri, tapi kan ni IEM ga nyampe gendang telinga (ga mungkin lah!!!), jadi tenang aja....
Post a Comment