Postingan pertama, tapi sudah berisi berita sedih.....Jumat kemarin, 14 Desember 2007, salah satu sahabat saya meninggal. Dia menjadi salah satu korban keracunan gas di sebuah hotel (detail).
Ternyata kematian itu tidak sabaran.... Dia akan datang menjemput siapapun yang sudah ditakdirkan, tak peduli tua atau muda. Saya sedih karena hari minggu besok, saya sudah berjanji dengan dia untuk bertemu. Dan janji itu kini tak dapat dipenuhi.
Dalam ingatan saya, seorang Mahendra Ramadhani yang saya kenal adalah sosok baik, ramah dan peduli dengan teman. Setiap bersama dia, yang ada pasti tawa canda. Masuk STAN karena ingin segera bekerja untuk membantu biaya sekolah adik-adiknya, padahal dengan kepandaiannya, dia mampu masuk universitas ternama. Bukan maksud saya untuk meremehkan STAN, tapi menurut pandangan saya pribadi, seharusnya kepandaian dia dibidang eksak akan lebih berkembang di tempat lain.
Mahendra yang saya kenal adalah orang dengan hati yang baik. Dan sangat setia kawan. Saya masih ingat saat dia tiba-tiba datang ke rumah saya di Ngawi, padahal kami sudah lama tak bertemu setelah lulus dari SMA. Mahendra yang saya kenal adalah orang yang rajin beribadah. Dia anak yang soleh. Benar-benar bertolak belakang dengan saya (yang sekarang).
Selamat tinggal Mahendra Ramadhani. Saya akan selalu mengingat dirimu sebagai salah satu sahabat. Selamat Jalan, semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosamu, dan menerima semua amalanmu. Selamat Jalan.....
Ternyata kematian itu tidak sabaran.... Dia akan datang menjemput siapapun yang sudah ditakdirkan, tak peduli tua atau muda. Saya sedih karena hari minggu besok, saya sudah berjanji dengan dia untuk bertemu. Dan janji itu kini tak dapat dipenuhi.
Dalam ingatan saya, seorang Mahendra Ramadhani yang saya kenal adalah sosok baik, ramah dan peduli dengan teman. Setiap bersama dia, yang ada pasti tawa canda. Masuk STAN karena ingin segera bekerja untuk membantu biaya sekolah adik-adiknya, padahal dengan kepandaiannya, dia mampu masuk universitas ternama. Bukan maksud saya untuk meremehkan STAN, tapi menurut pandangan saya pribadi, seharusnya kepandaian dia dibidang eksak akan lebih berkembang di tempat lain.
Mahendra yang saya kenal adalah orang dengan hati yang baik. Dan sangat setia kawan. Saya masih ingat saat dia tiba-tiba datang ke rumah saya di Ngawi, padahal kami sudah lama tak bertemu setelah lulus dari SMA. Mahendra yang saya kenal adalah orang yang rajin beribadah. Dia anak yang soleh. Benar-benar bertolak belakang dengan saya (yang sekarang).
Selamat tinggal Mahendra Ramadhani. Saya akan selalu mengingat dirimu sebagai salah satu sahabat. Selamat Jalan, semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosamu, dan menerima semua amalanmu. Selamat Jalan.....
2 comments:
[...]Dia anak yang soleh. Benar-benar bertolak belakang dengan saya (yang sekarang).[...]
Bener-bener lain... hehehe. Jangan larut dalam sedih ya, karena dunia terus berputar. Semoga semua jadi lebih baik nantinya.
btw, kok labelnya untuk sebuah teman? kejam...
--Sekedar numpang lewat aja--
Hehehe iya, benar, saya salah tulis....Terima kaih atas koreksinya....
Post a Comment